Antisipasi Termakan Makan Banyak Ketika Buka Puasa

Berbuka adalah ketika yang dinantikan-tunggu bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Seharian menahan untuk tidak makan dan minum seolah kemudian menjadi alasan harus menyantap banyak hidangan saat buka puasa. Benarkah kita benar-benar lapar saat itu?

tunggu bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Antisipasi Tergoda Makan Banyak saat Buka Puasa

Lapar fisik atau lapar emosional?

Sebagian orang berbuka puasa cukup dengan minum air putih atau hangat dan beberapa biji kurma. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Baru lalu menyantap menu berat sesudah sholat Maghrib. Porsinya juga tidak terlalu banyak, agar nanti merasa nyaman ketika menjalankan sholat Isya dan tarawih.

Akan tetapi, sebagian yang lain cenderung ingin mengkonsumsi kuliner sebanyak-banyaknya saat berbuka seolah menjadi akibat sehabis seharian menahan godaan untuk makan. Meskipun begitu, masih saja ada yang merasa belum kenyang dan terus melanjutkan menyantap sesudah melaksanakan sholat tarawih. Benarkah seseorang mampu begitu laparnya hingga kalap makan sesudah berpuasa?

Ternyata, ada dua jenis rasa lapar yang menimbulkan seseorang mempunyai nafsu makan tinggi saat berbuka puasa dan sahur, yaitu:

Lapar fisik, ditandai dengan ciri-ciri:
  • Muncul sinyal alami dari perut dan otak seperti sakit kepala, kelelahan, kram atau sakit perut dan konsentrasi menurun
  • Keinginan makan terus ada walaupun sudah mencoba untuk menunggu
  • Keinginan makan bertambah besar
  • Rasa lapar hanya dapat dihilangkan dengan makan

Lapar emosional, ciri-cirinya:
  • Tidak ada rasa lapar secara fisiologis, tetapi harapan makan biasanya muncul setelah terpicu oleh aroma masakan, melihat kuliner favorit, terpengaruhi iklan di televisi atau sekedar mengetahui kalau ada kudapan di rumah.
  • Jika mau menunggu, keinginan makan itu akan menghilang dengan sendirinya
  • Tidak ada peningkatan keinginan untuk makan
  • Kecenderungan ingin menyantap sesuatu dapat dialihkan dengan melakukan aktifitas lain

Lalu bagaimana jikalau ternyata rasa lapar yang muncul hanya sekedar faktor emosional? Berikut tips untuk menekannya:

1. Istirahat yang cukup

Kurangnya waktu tidur berkualitas dapat memicu kenaikan hormon ghrelin dan leptin yang menciptakan nafsu makan meningkat. Makanya rasa ingin makan biasa terjadi pada orang yang mengalami sulit tidur.

2. Porsi makan cukup

Keinginan untuk makan dimulai dari mata dan hidung. Kalau di hadapan tersedia bermacam-macam makanan, maka tidak heran muncul rasa ingin menyantap semuanya. Oleh alasannya itu, sediakan saja porsi makan yang cukup di atas meja agar tidak tergoda untuk terus mengunyah.

3. Tingkatkan konsumsi serat

Konsumsi serat mampu membantu lambung terasa penuh sehingga nafsu makan pun akan turun. Sebuah penelitian di tahun 2001 menyebutkan bahwa konsumsi serat sebanyak 14% sehari tidak hanya mampu menekan nafsu makan berlebih tetapi juga membantu mempercepat proses penurunan berat badan.

4. Coba alihkan pikiran ketika rasa lapar muncul

False hunger atau rasa lapar emosional biasanya muncul balasan rasa bosan, stress dan emosi. Sebelum mengkonsumsi sesuatu, Anda bisa coba untuk alihkan pikiran dan lakukan hal-hal lain untuk memastikan bahwa kondisi tersebut benar-benar sinyal dari tubuh atau sekedar lapar mata.

5. Berolahraga teratur

Olahraga teratur bisa menekan kadar hormon ghrelin dan meningkatkan hormon peptide YY yang berfungsi menekan nafsu makan. Aktifitas fisik yang dianjurkan adalah olahraga aerobik mirip bersepeda, jogging dan berenang.

Saat sebagian orang mengaku berat badannya turun dan kesehatan meningkat setelah berpuasa, sebagian yang lain justru mengalami sebaliknya. Salah satu penyebabnya adalah tidak mampu membedakan antara rasa lapar fisik dan emosional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyiasati Dana Darurat Ketika Pandemi Covid-19

Bisakah Soft Skill Ditingkatkan

Mengenal Manfaat Workshop Bagi Perkembangan Karier